Teraswaykanan.net, Blambangan Umpu - Pemerintah Kabupaten Way Kanan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) I Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Way Kanan Tahun 2025-2045 di Ruang Buway Pemuka Pengiran Ilir, Kamis (25/09/2025).
Kegiatan FGD ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten, Machiavelli Herman Tarmizi, S.STP., M.Si, serta dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Bagian Hukum, Bagian Perekonomian dan Bagian SDA Setdakab.
Dalam arahannya, Sekda Machiavelli menegaskan bahwa penyusunan KLHS merupakan instrumen penting untuk memastikan kebijakan, rencana, dan program pembangunan daerah selaras dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Menurut beliau, RT RW sebagai dokumen strategis yang mengatur arah pemanfaatan ruang hingga 20 tahun ke depan harus disusun secara komprehensif, partisipatif, dan berwawasan lingkungan.
“KLHS ini menjadi dasar penting dalam menyusun RTRW agar setiap keputusan pembangunan tidak hanya mengedepankan aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan daya dukung lingkungan, kualitas hidup masyarakat, serta keberlanjutan bagi generasi mendatang”, ujar Sekda Machiavelli.
Selain itu, Sekda juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam proses penyusunan RTRW, sehingga hasil yang dicapai benar-benar mampu menjawab tantangan pembangunan, memperkuat ketahanan lingkungan, dan membuka ruang bagi investasi yang sehat dan berdaya saing.
“Saya mengharapkan peran aktif seluruh peserta FGD untuk memberikan masukan, kritik, dan saran yang konstruktif. Setiap pandangan akan menjadi bahan berharga untuk menghasilkan dokumen RTRW yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan perkembangan wilayah Way Kanan”, tambahnya.
Pada forum tersebut juga dipaparkan terkait tjuan FGD I Penyusunan KLHS RTRW, yaitu untuk Menginformasikan kepada Tim Pokja mengenai proses penyusunan KLHS RTRW Kabupaten Way Kanan Tahun 2025-2045, Menyamakan persepsi para pihak, Melakukan identifikasi isu pembangunan berkelanjutan strategis, serta Persiapan Konsultasi Publik I.
Dalam hipotesa awal isu pembangunan berkelanjutan paling strategis, meliputi ;
Degradasi Lingkungan dan Penurunan Daya Dukung
- Pencemaran air, tanah, dan udara akibat aktivitas industri, perkebunan, dan pertambangan (termasuk ilegal).
- Degradasi kawasan hutan, alih fungsi lahan menjadi perkebunan dan pemukiman, serta kerusakan DAS.
- Menurunnya kualitas dan kuantitas sumber daya air, daya dukung, dan daya tampung lingkungan hidup (DDDTLH).
- Penurunan indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH).
- Terancamnya kekayaan keanekaragaman hayati akibat alih fungsi lahan, pertambangan, dan aktivitas masyarakat di kawasan hutan lindung.
- Masih rendahnya perlindungan terhadap kawasan lindung, ekosistem strategis, dan habitat penting.
Tingginya Resiko Bencana Alam dan Belum Optimalnya Upaya Adaptasi dan Mitigadinya
- Tingginya risiko bencana banjir, longsor, kekeringan, dan putting beliung.
- Masih sering terjadi bencana hidrometeorologi akibat degradasi fungsi tata air, hutan lindung, dan ekosistem penyangga.
- Belum optimalnya keterpaduan penanggulangan bencana lintas wilayah serta rendahnya kapasitas mitigasi perubahan iklim.
Alih Fungsi Lahan Dan Ketahanan Pangan
- Meningkatnya alih fungsi lahan pertahuan pangan menjadi perkebunan, pemukiman, dan pertambangan.
- Menurunnya keberadaan lahan untuk produksi pangan dan ancaman terhadap keberlanjutan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
- Rendahnya penyediaan air irigasi dan menurunnya produktivitas pertanian.
Terbatasnya Infrastruktur dan Lemahnya Tata Kelola
- Keterbatasan sarpras dasa 9air bersih, sanitasi, drainase, permukiman, irigasi, transportasi, fasilitas pariwisata).
- Belum optimalnya sinergitas lintas Kabupaten/Kota dan lintas sektor dalam pengelolaan lingkungan, DAS, dan pembangunan.
- Masih lemahnya pengawasan pemanfaatan lahan tiur pasca-penetapan LP2B serta masalah perizinan tumpang tindih.
- Masih tingginya tingkat kemiskinan, rendahnya kualitas SDM, dan keterbatasan daya saring di tingkat regional maupun nasional.
- Rendahnya kesejahteraan masyarakat terkait kesehatan, pendidikan, dan akses infrastruktur dasar.
Melalui FGD I ini, diharapkan tercapai kesepahaman awal terkait isu-isu strategis lingkungan hidup yang harus menjadi perhatian dalam perencanaan tata ruang, sehingga penyusunan RTRW Kabupaten Way Kanan Tahun 2025-2045 dapat berjalan tepat sasaran, terarah, dan berkelanjutan. (leni)
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!
Komentar Sekda Machiavelli Tekankan Prinsip Pembangunan Berkalanjutan Pada FGD I KLHS RTRW Way Kanan