Lampungjaya.news, Lampung Utara – Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Wilayah 4 Propinsi Lampung, melalui Kasi Sekolah Menengah Atas (SMA) Tambunan Tahir, akan segera memanggil Untuk yang ke dua kalinya Kepala Sekolah SMAN Satu Abung Semuli, terkait dugaan memanipulasi data siswa penerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun ajaran 2018/2019. Pasalnya saat pemanggilan pertama belum ada keterangan yang dapat dipertanggung jawabkan. Minggu (31/01/2021)

Dikatakan Tambunan Tahir saat di konfirmasi langsung oleh awak media beberapa hari yang lalu, dirinya menjelaskan benar pihaknya telah memanggil Kepsek SMAN 1 Abung Semuli

“Ya, kepsek nya sudah datang kekantor, namun hanya sebentar, paling 5 menit saja dia langsung pergi lagi”,kata Tambunan. Jum’at (29/09/2021)

Menurutnya, kepsek tersebut hanya datang untuk memberikan data siswa penerima PIP dan poto copi jumlah siswa penerima BOS Online lalu pergi lagi.

“Sementara akan saya pelajari terlebih dahulu data data siswa SMAN 1Abung Semuli, dan akan segera kami panggil kembali untuk di tindak lanjuti ketika di temukan kesalahan”,ucap Tambunan

Lanjudnya, Kapan waktu kepsek tersebut bisa dipanggil pihaknya belum dapat memastikan, karena kepsek tersebut sangat sibuk, sulit sekali untuk di minta datang ke kantor, namun akan kami upayakan agar segera mungkin kepsek itu datang kekantor guna memberikan keterangan yang akurat.

Di tempat yang sama Khoiri S,pd selaku Kasubag TU juga memberikan penjelasan yang sama terkait dugaan manipulasi data yang ada di sekolah tersebut, dirinya juga menegaskan akan segera memanggil kepsek itu secepatnya.

“Mungkin hari selasa kami akan panggil kepsek itu, sebab hari senen kami masih ada kegiatan rapat di propinsi”,terang Khoiri

Dalam hal ini pihaknya akan mempelajari data tersebut, karna kami sendiri baru jelas mengetahui tentang data data siswa di SMAN 1 Abung Semuli.

“Kami baru jelas tentang data itu, secepatnya kepsek akan kami panggil lagi kekantor”.tegas Khoiri

Dari penjelasan di atas, di ketahui Kepsek SMAN 1 Abung Semuli pernah datang kekantor Capdin Wilayah 4 Propinsi Lampung, namun belum di dapatkan keterangan yang jelas.

Untuk itu kami berharap kepada pihak atau instansi terkait agar dapat tegas mengusut dan mencari kebenaran tentang dugaan manipulasi data siswa penerima BOS di sekolah tersebut. (***)